Jakarta - Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana, M.Si mengatakan, pengembangan sistem informasi terpadu yang menjadi basis dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat hal yang harus dilakukan. Dalam era transformasi digital saat ini, data sudah menjadi aset yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
Data sangat penting untuk diolah menjadi informasi yang akurat. Dengan penggunaan teknologi digital akan mampu digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan.
Korlantas Polri, katanya, memiliki begitu banyak data dan informasi yang tersebar di seluruh jajaran di Indonesia, namun belum bisa berjalan secara terpadu. Pengelolaan data yang tersebar menyebabkan penggunaan sumber daya kurang efisien, seperti pengadaan hardware, software dan aplikasi serta biaya operasi dan pemeliharaan sistem IT yang harus dibayar cukup tinggi.
Demikian pula data-data dan informasi tidak terintegrasi, sehingga muncul data dan informasi yang berbeda. Disinilah kita perlu membangun sistem pengelolaan data dan informasi secara terintegrasi yang berguna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mengitegrasikan semua ini membutuhkan sumber daya manusia, anggaran, kompetensi di bidang IT dan sistem Informasi serta leadership yang kuat.
Perlu dipahami untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas, selain membangun budaya, juga diperlukan tuntutan produktivitas dalam mewujudkan situasi dan kondisi lalu lintas, dengan teknologi atau digitalisasi sistem pelayanan.
Data harus menjadi suatu wujud. Ketika kita bicara era digital, kita ingin semua bermanfaat.
Ditegaskan, penegakan hukum di bidang lalulintas secara elektronik, tidak akan bisa terbangun apabila tidak ada sistem yang terintegrasi. Jadi sistem yang harus dibangun adalah dari sistem big data. Big data yang ada di sistem polisi lalu lintas akan dibangun melalui sistem ‘IT for road safety’. Jadi sistem yang ada di IT for road safety’ ini, yang mencakup pada pembangunan back office, aplication dan network. Inilah yang harus kita kembangkan terus. Teknologi yang dimiliki Korlantas Polri kini diantaranya TMC (Traffic Management Center) yang akan mendukung road safety management.
Membangun safety security center untuk mendukung terwujudnya safe road atau jalan berkeselamatan. Membangun electronic registration and identification untuk mendukung terwujudnya kendaraan dan transportasi yang berkeselamatan.
Selain itu, Korlantas juga akan membangun safety driving center untuk membantu mendukung pengguna jalan yang berkeselamatan dan ada Intelegence Traffic Analysis (Intan) guna mendukung terwujudnya penanganan prima pasca kecelakaan atau untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan sistem informasi komunikasi di bidang lalu lintas.
"Inilah perlunya IT Road Safety Expo 2020 digelar sebagai upaya mengintegrasikan sistem IT dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat, serta upaya meningkatkan kualitas, kecepatan, keakuratan dan akuntabilitas dalam pencegahan dan penanganan lakalantas", ujarnya.
Data sangat penting untuk diolah menjadi informasi yang akurat. Dengan penggunaan teknologi digital akan mampu digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan.
Korlantas Polri, katanya, memiliki begitu banyak data dan informasi yang tersebar di seluruh jajaran di Indonesia, namun belum bisa berjalan secara terpadu. Pengelolaan data yang tersebar menyebabkan penggunaan sumber daya kurang efisien, seperti pengadaan hardware, software dan aplikasi serta biaya operasi dan pemeliharaan sistem IT yang harus dibayar cukup tinggi.
Demikian pula data-data dan informasi tidak terintegrasi, sehingga muncul data dan informasi yang berbeda. Disinilah kita perlu membangun sistem pengelolaan data dan informasi secara terintegrasi yang berguna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mengitegrasikan semua ini membutuhkan sumber daya manusia, anggaran, kompetensi di bidang IT dan sistem Informasi serta leadership yang kuat.
Perlu dipahami untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas, selain membangun budaya, juga diperlukan tuntutan produktivitas dalam mewujudkan situasi dan kondisi lalu lintas, dengan teknologi atau digitalisasi sistem pelayanan.
Data harus menjadi suatu wujud. Ketika kita bicara era digital, kita ingin semua bermanfaat.
Ditegaskan, penegakan hukum di bidang lalulintas secara elektronik, tidak akan bisa terbangun apabila tidak ada sistem yang terintegrasi. Jadi sistem yang harus dibangun adalah dari sistem big data. Big data yang ada di sistem polisi lalu lintas akan dibangun melalui sistem ‘IT for road safety’. Jadi sistem yang ada di IT for road safety’ ini, yang mencakup pada pembangunan back office, aplication dan network. Inilah yang harus kita kembangkan terus. Teknologi yang dimiliki Korlantas Polri kini diantaranya TMC (Traffic Management Center) yang akan mendukung road safety management.
Membangun safety security center untuk mendukung terwujudnya safe road atau jalan berkeselamatan. Membangun electronic registration and identification untuk mendukung terwujudnya kendaraan dan transportasi yang berkeselamatan.
Selain itu, Korlantas juga akan membangun safety driving center untuk membantu mendukung pengguna jalan yang berkeselamatan dan ada Intelegence Traffic Analysis (Intan) guna mendukung terwujudnya penanganan prima pasca kecelakaan atau untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan sistem informasi komunikasi di bidang lalu lintas.
"Inilah perlunya IT Road Safety Expo 2020 digelar sebagai upaya mengintegrasikan sistem IT dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat, serta upaya meningkatkan kualitas, kecepatan, keakuratan dan akuntabilitas dalam pencegahan dan penanganan lakalantas", ujarnya.
Posting Komentar